Psikomotor
perkembangan psikomotorik adalah
perkembangan pengendalian jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf,
dan otot yangberkoordinasi.
Teknik
pengajaran untuk membentuk kemampuan psikomotorik peserta didik dapat
dipertimbangan
melalui beberapa teknik pemberian latihan dengan memperhatikan
prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1)
Latihan akan efisien apabila disediakan lingkungan yang sesuai dimana mereka
kelak
akan
bekerja.
2)
Latihan yang efektifhanya dapat diberikan jika tugas-tugas yang diberikan
memiliki
kesamaan
operasional, dengan peralatan yang sama dan dengan mesin-mesin yang
sama
dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya kelak.
3)
terbesar.
4)
Latihan sudah dibiasakan dengan perilaku yang akan ditunjukkan dalam
pekerjaannya
kelak.
5)
Latihan hanya dapat diberikan kepada kelompok peserta yang memang memerlukan,
menginginkan
dan sanggup memanfaatkannya.
6)
Latihan akan efektif apabila pemberian latihan berupa pengalaman khusus
terwujud
dalam
kebiasaan-kebiasaan yang benar.
7)
Latihan diarahkan pada pencapaian kompetensi (persyaratan minimal) yang harus dimiliki
individu dapat melakukan/melaksanakan suatu jabatan/pekerjaanakan suatu
jabatan/pekerjaan.
RANAH
PSIKOMOTOR
|
UNJUK
KERJA
|
METODE (CARA PENYAMPAIAN PESAN)
|
PERCEPTION
& SET
|
membedakan, menunjukkan,
memilih, menghubungkan
|
Ceramah, diskusi, tanya jawab
|
GUIDED
RESPONSE
|
mengawali, bereaksi,
mempersiapkan, menanggapi,
memprakarsai
|
Observasi,karya wisata, simulasi
|
MECHANISM
|
mempraktikan, mengikuti,
mengerjakan, membuat,
mencoba
|
Demonstrasi, ceramah plus, drill method
|
COMPLEX
RESPONSE
|
mengoperasikan, memasang,
mendemonstrasikan,
mengerjakan
|
Ceramah plus,demonstrasi dan
Latihan Keterampilan
|
ADAPTATION
|
mengoperasikan,
mendemonstrasikan,
mengerjakan
|
Eksperimental, Method, kerja lapangan
|
ORIGINATION
|
mengubah, mengadaptasikan,
membuat
variasi, merancang,
menciptakan, mendesain, merencanakan
|
Eksperimental, resitasi, project method, global (ganze method)
|
Beberapa Contoh Strategi Pembelajaran Psikomotor
Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish
(1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah,
guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.Gage dan Berliner
(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode karya wisata adalah suatu pengajaran di lakukan
dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal
atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran. Metode karya wisata
dapat di pergunakan.
1.Apabila pelajaran yang di
maksudkan untuk memberi pengertian lebih jelas dengan alat peraga langsung.
2.Apabila akan membangkitkan
penghargaan dan cinta terhadap lingkungan dan tanah air, dan menghargai ciptaan
Tuhan.
3.Apabila akan mendorong anak
mengenal lingkungan dengan baik.
Saran-saran pelaksanaannya :
Hendaknya tujuan pelajaran di
rumuskan dengan jelas, sehingga kelihatan wajar tidaknya metode ini di
pergunakan.
Hendaknya di selidiki terlebih
dahulu objek yang akan di tuju dengan memperhatikan hal-hal yang sekiranya akan
menjadi kesulitan.
Hendaknya di jelaskan terlebih
dahulu tujuan metode karya wisaya dan di siapkan pertanyaan-pertanyaan yang
harus mereka jawab.
Metode Demontrasi
Metode demontrasi
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada semua siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang di
pelajari baik sebenarnya atau tiruan, yang di sertakan dengan penjelasan
lisqan. (Sudirman, 1988, hal. 133).Metode ini baik di gunakan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses
mengatur sesuatu, proses menggunakan atau mengerjakan, komponen-komponen yang
membentuk sesuatu dan membandingkan satu cara dengan yang lain, dan untuk
mengetahui atqau melihat kebenaran sesuatu.
Metode ini efektif apabila mengikuti
prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Setaip langkah dari demontrasi harus
bisa di lihat jelas oleh siswa.
2. Semua penjelasan secara lisan, hendaknya
dapat di dengar oleh semua siswa.
3. Anak-anak harus tahu apa yang sedang
mereka amati.
4. Demontrasi harus di rencanakan
dengan teliti.
5. Guru sebagai demonstrator harus
mengerjakan tugasnya dengan lancar dan efektif.
6. Demontrasi di laksanakan pada waktu
yang tepat.
7. Berikan kesempatan pada anak-anak
untuk melatih mengenai apa yang pernah mereka amati.
8. Sebelum demontrasi di mulai
hendaklah semua alat tersedia.
9. Sebaiknya demontrasi di mulai / di
sertai ringkasannya di papan tulis.
10. Jangan melupakan tujuan pokok.
11. Jika di perkirakan demontrasi itu
sulit, sebelumnya supaya di coba terlebih dahulu.
12. Perlu adanya laporan tentang hasil
demontrasi ini.
Dengan menggunakan metode ini
siswa-siswi dapat mengamati secara teliti dan seksama serta dengan penuh
perhatian dan partisipasi terhadap apa yang telah di berikan oleh guru sehingga
mereka dapat mengaktualisasikannya dalam kehidupannya.
Metode Latihan Keterampilan
Metode
latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode
mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada
peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk
melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas
dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau
pola yang otomatis pada peserta didik.
1.Kelebihan metode pelatihan
-Ketegasan dan ketrampilan siswa meningkat atau lebih tinggi dari apa yang
telah dipelajari
Seorang siswa benar-benar memehami apa yang disampaikan
2.Kelemahan metode pelatihan
-Dalam latihan sering terjadi cara-cara atau gerak yang tidak berubah
sehingga menghambat bakat dan inisiatif siswa
-Sifat atau cara latihan kaku atau tidak fleksibel maka akan mengakibatkan
penguasaan ketrampilan melalui inisiatif individu tidak akan dicapai
Metode Kerja Lapangan
Metode
kerja lapangan merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu
tempat diluar sekolah yang bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau
peninjauan saja, tetapi langsung terjun turut aktif ke lapangan kerja agar
siswa dapat menghayati sendiri serta bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada
dalam masyarakat.
1.Kelebihan metode kerja lapangan
-Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif bekerja dilapangan
sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
-Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan itu mengenai kebaikan
maupun kekurangannya
2.Kelemahaan metode kerja lapangan
-Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh pengalaman yang mendalam dan
penguasaan pengetahuan yang terbatas
-Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat praktek yang jauh
dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan terlebih dahulu
-Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli
Metode pemberian tugas belajar
Metode
pemberian tugas belajar (resitasi) sering di sebut metode pekerjaan rumah
adalah metode di mana murid di beri tugas khusus di luar jam pelajaran. Dalam
pelaksanaan metode ini anak –anak mengerjakan tugasnya tidak hanya di rumah,
tapi dapat di kerjakan juga di perpustakaan, di laboratorium dan lain
sebagainya untuk dapat di pertanggung jawabkan kepada guru.
Metode
resitasi tepat di pergunakan :
1. Apabila
guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah di terima anak lebih
lengkap.
2. Untuk
dapat mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca
sendiri, mengerjakan soal sendiri dan mencoba mempraktikkan pengetahuannya.
3. Metode
ini memotivasi anak-anak untuk lebih aktif dan rajin.
Saran-saran
pelaksananannya :
1. Tugas
yang di berikan harus jelas, sehingga anak mengerti benar apa yang harus di
kerjakan.
2. Waktu
untuk menyelesaikan tugas harus cukup.
3. Hendaknya
di adakan kontrol (pengawasan) yang sistematis, sehingga mendorong anak bekerja
sungguh-sungguh.
Bahan
tugas yang di berikan kepada anak-anak, hendaknya bersifat :
1. Menarik
perhatian anak-anak.
2. Mendorong
anak-anak untuk mencari, mendalami, mengalami dan menyampaikan.
3. Anak-anak
mempunyai kesanggupan untuk menyelesaikannya (setaraf dengan kemampuan anak).
4. Di
samping praktis juga harus ilmiah.
Dengan
menggunakan metode ini siswa-siswi dapat melatih diri untuk bertanggung jawab
terhadap tugas yang di berikannya. Tugas yang di berikan kepadanya itu dapat
secara individual dan dapat secara berkelompok (klasik).Dalam menggunakan
metode pemberian tugas ini ada tiga tahapan yang harus di lalui oleh guru
terhadap siswa : Mula-mula murid di beri tugas yang harus di selesaikan
(membaca tex book) melakukan eksperimen, observasi dan sebagainya, kemudian
mempertanggung jawabkan atas tugas itu terhadap guru untuk memeriksa apakah tugas
itu di lakukan atau tidak, guru melaksanakan pertanyaan atau tes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar