BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Bahan
bakar adalah material dengan suatu jenis energi yang bisa diubah menjadi energi
berguna lainnya. Contoh yang umum adalah energi potensial yang dirubah menjadi
energi kinetis. Bahan bakar setiap bahan yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi untuk menghasilkan kerja mekanik secara terkendali. Dengan
kata lain, ini adalah zat yang menghasilkan energi, terutama panas yang dapat
digunakan. Ditinjau dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan
sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran tersebut
dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor.
Gas
Alam
Metan merupakan kandungan utama gas alam yang
mencapai jumlah sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah: Etan,
Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gas-gas lainnya dalam jumlah
kecil. Sulfur dalam jumlah yang sangat sedikit juga ada. Karena metan merupakan
komponen terbesar dari gas alam, biasanya sifat metan digunakan untuk
membandingkan sifat-sifat gas alam terhadap bahan bakar lainnya. Gas alam
merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang tidak memerlukan fasilitas
penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan tidak menghasilkan asap atau
jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur, lebih ringan dari udara dan
menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi kebocoran. Perbandingan kadar
karbon dalam minyak bakar, batubara dan gas diberikan dalam tabel dibawah.
Tabel
13. Perbandingan komposisi kimia berbagai bahan bakar
Bahan
Bakar Minyak
|
Batubara
|
Gas
Alam
|
|
Karbon
|
84
|
41,11
|
74
|
Hidrogen
|
12
|
2,76
|
25
|
Sulfur
|
3
|
0,41
|
-
|
Oksigen
|
1
|
9,89
|
Sedikit
|
Nitrogen
|
Sedikit
|
1,22
|
0,75
|
Abu
|
Sedikit
|
38,63
|
-
|
Air
|
Sedikit
|
5,98
|
-
|
1.2 Saran
Ø Utamakan selalu keselamatan kerja.
Ø Mahasiswa
diharapkan mampu meneliti lebih lanjut tentang bahan bakar agar lebih maksimal
dalam penggunaan dalam dunia teknik, mengingat SDA minyak bumi yang terbatas
dan tidak terbarukan.
Ø Pengehematan SDA
berupa minyak bumi karena salah satu sumber energi utama yang banyak digunakan
berbagai negara di dunia pada saat ini.
Ø Kebutuhan
bahan bakar selalu meningkat seiring dengan penggunaannya di bidang industri
maupun transportasi. Ketersediaan bahan bakar minyak bumi terbatas dan sifatnya
tidak terbarukan, sehingga diprediksikan akan terjadi kelangkaan bahan bakar
minyak dan menimbulkan adanya krisis energi.
Ø Pemerintah
diharapkan mendukung dengan membantu fasilitas dalam pemanfaatan SDA yang ada
sebagai pengganti bahan bakar.
DAFTAR
RUJUKAN
Amanto, H dan Daryanto, 1999, Ilmu Bahan, Bumi Aksara : Jakarta
Bureau of Energy Efficiency.
Energy Efficiency in Thermal Utilities. Chapter 1. 2004
Davis.H.E, Troxel.G.E and Hauck.G.F.W.1964, The Testing Of Engineering
Mars,
H. 1989. the coke.(buku terjemahan)
Shaha,
A.K. Combustion Engineering and Fuel Technology. Oxford & IBH
Publishing Company
Sucahyo, B. 1999. Ilmu Logam, PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri : Surakarta.
Sudjana,
H. 2008. Teknik pengecoran logam. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah
Kejuruan
Sutarna, T at al,1994 , Kimia Dikembangkan dan disesuaikan dengan
Kurikulum Baru 1994, Yudistira : Jakarta
Suyanto, 2001. Bahan Bakar dan Minyak Lumas, Sekolah Tinggi Perikanan : Jakarta
Tanpa
Nama, Tanpa Tahun, (Online), Bahan Bakar
Padat. (http:// www.google.com/bahan_bakar_padat/literatur_universitas_sumatra_utara),
diakses 10 Oktober 2012
Tanpa
Nama, Tanpa Tahun, (Online), Batubara.
(http:// www.wikipedia_batubara), diakses 10
Oktober 2012
Tanpa Nama,
Tanpa Tahun, (Online), Bahan Bakar. (
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan_bakar), diakses 1 Desember 2012
Warsowiwoho dan
Harahap, G. 1984. Bahan Bakar, Pelumas,
Pelumasan dan Servis, Pradnya Paramita : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar